Profil DIKBUDPORA Kab. Bima

Visi dan Misi
Visi
“Terwujudnya Pelayanan Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olaharaga yang bermutu untuk membentuk SDM yang cerdas, kompetitif dan berkarakter”
Misi
- Mewujudkan ketersediaan layan dan akses pendidikan pada semua jenjang pendidikan
- Meningkatkan kualitas SDM Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga dalam rangka mewujudkan Output, yang cerdas, kompetitif dan mengamalkan nilai-nilai karakter.
Tugas Pokok dan Fungsi
A. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga berdasarkan azas otonomi, tugas pembantuan dan dekonsentrasi.
B. Fungsi
- Dinas Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima adalah merupakan unsur pelaksana pemerintah kabupaten yang mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan, dan memiliki fungsi sebagai berikut:
- Perumusan kebijakan teknis bidang Pendidikan, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga;
- Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pendidikan, kebudayaan pemuda dan olahraga
- Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan, kebudayaan, pemuda dan olahraga; dan
- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Struktur Organisasi

Sumber Daya Dikbudpora Kabupaten Bima
Sumber daya aparatur pada Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bima, per Mei 2021 terdata sejumlah 95 pegawai pada Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten ditambah 129 pada UPTD Kecamatan dan 10 pada SKB SKB, sehingga total pegawai pada jajaran Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga sebanyak 234 orang pegawai dengan rincian berdasarkan kualifikasi ijazahnya terdapat 1 orang berijazah S3, 11 orang berijazah S2, 63 orang berijazah S1, 2 orang berijazah Diploma III, 18 orang berijazah SLTA.
Tantangan dan Peluang Pengembangan DIKBUDPORA
Dalam pada itu berbagai tantangan atau ancaman (threat) yang diperkirakan akan dihadapi antara lain adalah;
1. Kemajuan teknologi informasi yang berdampak positif sekaligus berdampak negatif pada proses pembelajaran
2. Ketersediaan anggaran yang belum memadai
3. Pandemi Covid 19 yang mempengaruhi pola dan sistem pembelajaran
4. Terjadi tren penurunan jumlah siswa SD – SMP pada setiap tahunnya.
5. Kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya pada lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama seperti Pondok Pesantren yang terus meningkat
6. Masih rendahnya akuntabilitas pengelolaan anggaran (BOS/BOP) di satuan pendidikan
7. Masih rendahnya kompetensi tenaga pendidik (guru) dan tenaga kependidikan (Operator Sekolah)
8. Masih rendahnya kemampuan literasi dan numerasi siswa SD dan SMP
9. Sarana prasarana pendidikan pada sebagian satuan pendidikan belum memenuhi standar nasional yang ditetapkan
10. Potensi daerah yang kurang menyerap sumber daya manusia masyarakat Kabupaten Bima, berdampak pada perpindahan penduduk Kabupaten Bima ke daerah lain yang memiliki potensi dan peluang kerja yang lebih baik.
11. Perkelahian antar kampung, antar desa masih terjadi sebagai akibat dari interaksi dan kesenjangan di bidang social dan politik.
12. Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat di tengah pertumbuhan anak didik tanpa diikuti dengan pengawasan dan pengendalian dari orang tua dapat memicu peningkatan kenakalan remaja.
13. Rendahnya kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung pembangunan pendidikan.
14. Politisasi pendidikan dengan menggunakan isu-isu pendidikan sebagai komoditas politik.
15. Penyelenggaraan pendidikan belum mampu mewujudkan akuntabilitas kinerja.
Sedangkan dari aspek peluang (opportunity) dijumpai hal-hal sebagai berikut;
1. Sistem perdagangan dunia yang terbuka memberikan peluang dalam meningkatkan mutu pendidikan pada seluruh tataran pendidikan;
2. Semakin terbukanya peluang bagi masyarakat untuk mengikuti pendidikan yang beragam pada saat ini, sehingga layanan pendidikan yang bermutu sangat penting peranannya;
3. Kemajuan teknologi informasi yang memberi dampak besar dalam proses pembelajaran.
4. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya pendidikan sebagai bagian penting dari upaya menyeluruh dan sungguh-sungguh dalam meningkatkan harkat dan martabat bangsa;
5. Berdirinya lembaga-lembaga pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat memberikan andil dalam peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Bima.
6. Semakin luasnya akses informasi melalui teknologi komunikasi dan informasi (TIK, Web dan sejenisnya) membuka peluang bagi pendidik dan tenaga kependidikan untuk belajar terus menerus meningkatkan kemampuan diri;